Kamis, 14 Oktober 2010

Let's Ride Fixie Bike!


Belakangan ini, banyak yang mulai beralih mengendarai sepeda. Saban pagi dan sore pas jam pulang kerja, di padatnya kemacatan kota, ada aja satu sepeda yang nyempil ikut kena macet. Salah satu sepeda adalah track bicycle(sepeda balap) yang digunakan pada jalur Velodrome. Karena sepeda jenis ini simple dan mudah digunakan, sepeda ini juga digunakan oleh para bike messangers untuk mengantar pesan di Amerika.
Guys , meet Fixie Bike. Sebuah sepeda dengan bentuk basic frame yang diambil dari sepeda balap, namun terdapat modifikasi dibeberapa bagian. Seperti pada bagian gear belakang dan depan yang diganti dengan menggunakan single speed .
Berbeda dengan sepeda yang biasa kita temui, di mana menggunakan mekanisme gear Free Wheel , sepeda satu ini menggunakan Fixed gear (gir paten/mati) pada bagian belakang yang dibaut langsung pada hub roda belakang. Dengan begitu, jika roda sepeda berputar, pedal akan terus berputar dan tidak bisa ditahan. Nggak heran, sepeda satu ini juga bisa jalan mundur lantaran bisa digoes mundur.
Pengeremannya juga unik, cing! Soalnya, sepeda satu ini nggak pake kabel rem yang menghubungkan rem depan dan belakang dengan tuas rem di setang. Dan bukan juga menggunakan model rem Torpedo yang ngerem dengan cara mendorong pedal ke arah belakang.
Hah? Terus ngeremnya gimana dong?
Jawabannya, cukup dengan menahan sang pedal sampai laju sepeda dapat berhenti. Otomatis, kekuatan kaki juga jadi diuji. Susah?
“Justru di sini letak ciri khas Fixie Bike. Sepedanya jadi terlihat lebih simple dan minimalis. Tapi buat yang mau pake rem tangan juga nggak apa-apa kok,” jawab Rangga Panji, sang pencetus perkumpulan Fixie bike di kota Jakarta.
Keunikan juga terjadi pada jenis setang yang digunakan pada sepeda Fixie. Meskipun berasal dari sepeda balap, setangnya bukan bermodel tanduk domba, boy! Tapi menggunakan setang lurus yang dipotong lebih pendek. Dengan begitu, sang pengendara akan lebih gampang untuk nyelap-nyelip di padatnya kemacetan kota.
PICK TWO OUT OF THREE
Ngendaraain Fixie Bike emang udah jadi gaya hidup beberapa orang belakangan ini. Mulai dari pegawai negeri, swasta, wiraswasta, sampe kalangan selebritis. Mereka mengandalkan sepeda fixie sebagai sarana untuk sekedar commuter (berpergian dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam kota) atau bahkan sebagai moda transportasi lain sebagai penghubung. Contohnya, ada yang dari rumah ke stasiun, lalu dari stasiun dia naik kereta sampe stasiun terdekat dari tempat tujuan. Nah, pas sampe, sepeda akan kembali digunakan untuk mencapai tempat yang dituju.
Sampai saat ini sendiri di berbagai kota besar, udah bertebaran komunitas-komunitas pecinta fixie bike yang tiap minggu pasti ngumpul untuk sekedar sharing dan bersilaturahmi satu antara lainnya.
Otomatis, dengan maraknya penggunaan Fixie, juga menarik perhatian brand-brand sepeda terkenal untuk memproduksi jenis sepeda satu ini. Bahkan, beberapa produk terkenal seperti Nike, Supreme, Intersection, Alife, DC, rebel, dll sebagai pendukung iklan mereka.
Dan akhirnya, sekarang banyak yang menggunakan sepeda satu ini. Ada yang beli jadi, dan ada juga yang custom, alias ngebangun dari awal.
“Untuk ngebangun Fixie bike dari awal sebenernya gampang kok. Kita tinggal cari aja rangka sepeda balap bekas, terus pasang gear yang single speed, lalu merubah cara mengait rangka ke axle bits. Atau kalo mau langsung rangka fixie, kita bisa beli on-line lewat e-bay.” jawab Rangga Panji.
Yap! Ngerakit sendiri emang jadi solusi untuk lebih meminimaliskan budget. Soalnya, kalo beli jadi, harga Fixie bike berkisar antara 2 - 6 juta rupiah. Sedangkan kalo ngerakit sendiri, kita bisa menyesuaikan budget dengan part sepeda yang akan dipakai. Dari mulai Gear, rangka, pedal, rantai, ban dan pelek, dsb. 
Harga spare-part sendiri beragam. Tergantung sama bahan baku yang dipakai dimana akan berdampak dengan kualitas sepeda. Ada filosofi yang bisa dijadiin acuan kalo minat untuk beli atau ngerakit sendiri sepeda Fixie.
“Ada tiga acuan: Light, Strong dan cheap. Kita harus milih dua diantara tiga. Kalo Strong dan light , udah pasti nggak cheap . Atau kalo pilih strong dancheap , udah pasti nggak light . Begitu juga kalo kita pilih light dan cheap , udah pasti nggak strong ,” papar Rangga Panji yakin
Last , jangan pikir lantaran mengandalkan single gear, sang pengendara nggak bisa freestyle. Soalnya, banyak gaya yang bisa di freestyle atau nge-trickmacem gaya bunny hop , wheelie , manual, 180, sampe flat 360. Mantab!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar